You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Hapesong Baru
Desa Hapesong Baru

Kec. Batang Toru, Kab. Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara

Selamat Datang di Website Resmi Desa Hapesong Baru Untuk informasi terperinci silahkan pilih menu di bawah ini

Membangun Jembatan Kesuksesan: Pengantar Pemasaran untuk Bisnis Skala Menengah

Admin Desa 20 November 2023 Dibaca 99 Kali
Membangun Jembatan Kesuksesan: Pengantar Pemasaran untuk Bisnis Skala Menengah

Secara sederhana, marketing atau pemasaran adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan cara menghasilkan produk yang tepat, pada harga yang sesuai, ditempatkan di tempat yang tepat, dan dipromosikan dengan cara yang tepat.

Yuk pelajari berbagai konsep dasar dari marketing di bawah ini sebagai fondasi!

  1. Marketing Mix (4P)
    Marketing Mix adalah konsep yang pertama kali diperkenalkan oleh E. Jerome McCarthy pada tahun 1960-an dan masih relevan hingga saat ini. Marketing Mix terdiri dari 4P, yaitu:
    • Product (produk): mengacu pada produk atau layanan yang ditawarkan oleh suatu perusahaan.
    • Price (harga): mengacu pada harga produk atau layanan yang ditawarkan.
    • Place (tempat): mengacu pada tempat di mana produk atau layanan dijual atau didistribusikan.
    • Promotion (promosi): mengacu pada aktivitas promosi untuk memasarkan produk atau layanan, seperti iklan, promosi penjualan, publisitas, dan lain-lain.
      Contoh Marketing Mix (4P):
      Terdapat banyak contoh brand populer yang menerapkan konsep Marketing Mix (4P) dalam strategi pemasarannya. Berikut beberapa contoh:

1. Coca-Cola

Product: Minuman berkarbonasi dengan berbagai varian rasa seperti Coca-Cola Classic, Coca-Cola Zero, Fanta, Sprite, dan masih banyak lagi.
Price: Harga yang bersaing dengan produk serupa di pasaran.
Place: Tersedia di hampir seluruh negara di dunia, dari supermarket hingga restoran cepat saji.
Promotion: Melalui iklan di televisi, media sosial, billboard, dan kegiatan sponsor seperti olahraga.

2. Apple

Product: Produk elektronik dengan desain yang elegan dan inovatif seperti iPhone, MacBook, dan Apple Watch.
Price: Harga premium untuk produk-produknya karena dianggap sebagai produk high-end dan berkualitas tinggi.
Place: Tersedia di seluruh dunia melalui toko resmi Apple, toko online, dan juga di beberapa toko elektronik lainnya.
Promotion: Melalui kampanye iklan televisi, kegiatan media sosial, dan event peluncuran produk.

3. Nike

Product: Sepatu, pakaian, dan aksesoris olahraga yang dirancang untuk meningkatkan performa atlet.
Price: Harga yang bersaing untuk produk-produk olahraga dan fitness berkualitas tinggi.
Place: Tersedia di toko resmi Nike, toko olahraga, dan juga di beberapa toko online.
Promotion: Melalui iklan televisi, kegiatan media sosial, sponsor atlet, dan event olahraga.

4. McDonald’s

Product: Makanan cepat saji dengan menu yang terkenal seperti Big Mac, French Fries, dan McNuggets.
Price: Harga yang terjangkau dan beragam promo setiap bulannya.
Place: Tersedia di hampir seluruh dunia, mulai dari toko besar hingga restoran kecil di pinggir jalan.
Promotion: Melalui iklan televisi, media sosial, dan kegiatan sponsor seperti olahraga dan film.
Dalam contoh-contoh ini, empat unsur dari Marketing Mix (4P) yaitu product, price, place, dan promotion diterapkan dengan baik untuk mencapai tujuan pemasaran yang diinginkan oleh masing-masing brand.

2. 4C Diamonds

Konsep 4C Diamond Marketing adalah variasi dari konsep pemasaran yang lebih tradisional yang dikenal sebagai 4P Marketing Mix (Product, Price, Place, Promotion). 4C Diamond Marketing menekankan aspek yang lebih berfokus pada pelanggan (Customer-centric) dan berusaha untuk lebih responsif terhadap perubahan dalam lingkungan bisnis. Berikut adalah penjelasan singkat tentang setiap elemen dalam konsep 4C Diamond Marketing:

  1. Customer (Pelanggan): Pelanggan adalah pusat dari strategi pemasaran. Dalam pendekatan 4C, perusahaan harus mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pelanggan mereka dengan lebih baik, serta berusaha memberikan nilai tambah yang sesuai dengan preferensi dan permintaan pelanggan.
  2. Company (Perusahaan): Perusahaan harus memahami kekuatan dan kelemahan internal mereka. Dalam 4C Diamond Marketing, penting untuk memahami apa yang membuat perusahaan unik dan bagaimana mereka dapat menyediakan nilai yang lebih baik daripada pesaing lainnya.
  3. Competitor (Kompetitor): Memahami pesaing dan lingkungan bisnis adalah elemen penting dalam konsep 4C. Perusahaan harus menyelidiki tindakan pesaing, kekuatan, dan kelemahan mereka untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang mungkin terjadi.
  4. Change (Perubahan): Perubahan adalah unsur yang tak terhindarkan dalam dunia bisnis. Konsep 4C Diamond Marketing menekankan pentingnya beradaptasi dengan perubahan tren pasar, teknologi, dan lingkungan secara keseluruhan. Perusahaan harus menjadi lebih fleksibel dan mampu berinovasi untuk tetap relevan di pasar yang berubah-ubah.

Contoh Konsep 4C Diamond Marketing pada Brand Populer:


Brand: Apple Inc.

  1. Customer (Pelanggan): Apple sangat memahami preferensi pelanggannya yang menginginkan perangkat canggih dan berkualitas tinggi. Mereka berfokus pada pengalaman pengguna yang unggul, desain estetika, dan sistem ekosistem produk yang terintegrasi untuk memuaskan kebutuhan pelanggan dalam ekosistem Apple.
  2. Company (Perusahaan): Apple dikenal karena inovasi produk dan teknologi canggih yang mereka ciptakan. Mereka memiliki reputasi sebagai perusahaan yang sangat berorientasi pada desain dan kualitas produk, serta keahlian dalam memahami kebutuhan pasar global.
  3. Competitor (Kompetitor): Apple terus memantau dan beradaptasi dengan pesaing utamanya di industri teknologi, seperti Samsung, Google, dan Microsoft. Mereka merespons kompetisi ini dengan meluncurkan produk-produk baru yang terus meningkatkan daya saing mereka.
  4. Change (Perubahan): Apple berhasil bertahan dan tetap relevan selama bertahun-tahun dengan beradaptasi dengan perubahan tren teknologi dan gaya hidup. Misalnya, mereka berubah dari perusahaan komputer pribadi menjadi pemimpin dalam industri perangkat seluler dan layanan digital dengan peluncuran iPhone dan App Store.

3. Analisis SWOT

  1. Analisis SWOT adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman suatu perusahaan atau produk. Analisis SWOT terdiri dari:
  2. Strengths (kekuatan): faktor internal yang menguntungkan untuk suatu perusahaan atau produk.
  3. Weaknesses (kelemahan): faktor internal yang merugikan untuk suatu perusahaan atau produk.
  4. Opportunities (peluang): faktor eksternal yang menguntungkan untuk suatu perusahaan atau produk.
  5. Threats (ancaman): faktor eksternal yang dapat mengancam bisnis, seperti kompetitor.

Contoh Analisis SWOT:

1. Coca-Cola

Strengths:

Merek yang kuat dan dikenal di seluruh dunia.
Portofolio produk yang beragam dan mencakup berbagai jenis minuman.
Distribusi global yang luas dan efisien.

Weaknesses:

Terlalu bergantung pada produk minuman ringan.
Perubahan tren konsumen terhadap kesehatan dan gula.
Masalah reputasi terkait dengan penggunaan bahan-bahan kontroversial dalam produk.

Opportunities:

Peningkatan permintaan untuk minuman sehat dan organik.
Ekspansi ke pasar internasional yang berkembang.
Inovasi produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang terus berubah.

Threats:

Persaingan ketat dari produsen minuman lainnya.
Regulasi pemerintah terkait pajak gula dan kesehatan.
Perubahan tren dan kebiasaan konsumen terhadap minuman.

2. Nike

Strengths:

Merek yang kuat dan dikenal di seluruh dunia.
Inovasi produk yang terus menerus dan fokus pada kualitas.
Kemitraan dengan atlet dan tim olahraga terkenal.

Weaknesses:

Ketergantungan pada produk sepatu dan pakaian olahraga.
Pengaruh kritik terhadap kondisi kerja di pabrik-pabrik di negara berkembang.
Harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan pesaing di pasar.

Opportunities:

Peningkatan permintaan global untuk produk olahraga.
Perkembangan teknologi dan bahan-bahan yang inovatif.
Ekspansi ke pasar yang belum terjamah.

Threats:

Persaingan ketat dari produsen produk olahraga lainnya.
Fluktuasi pasar yang tidak stabil dan mengalami perubahan cepat.
Masalah lingkungan dan sosial yang terkait dengan produksi bahan-bahan dan limbah.

Dalam contoh-contoh ini, SWOT Analysis digunakan untuk memahami kondisi internal dan eksternal dari suatu bisnis atau brand, dan membantu perusahaan dalam mengidentifikasi tantangan dan peluang yang dihadapi, serta mengembangkan strategi pemasaran yang efektif. (sumber : MySkill)

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2023 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp 1.133.423.329,00 Rp 1.674.992.608,00
67.67%
Belanja
Rp 1.098.329.428,00 Rp 1.724.372.688,00
63.69%
Pembiayaan
Rp 50.561.884,00 Rp 50.561.884,00
100%

APBDes 2023 Pendapatan

Dana Desa
Rp 542.915.400,00 Rp 829.859.000,00
65.42%
Alokasi Dana Desa
Rp 384.222.000,00 Rp 640.370.000,00
60%
Bantuan Keuangan Kabupaten/Kota
Rp 202.400.000,00 Rp 202.400.000,00
100%
Bunga Bank
Rp 1.963.084,00 Rp 1.181.804,00
166.11%
Lain-Lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp 1.922.845,00 Rp 1.181.804,00
162.7%

APBDes 2023 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp 279.887.428,00 Rp 509.731.938,00
54.91%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp 565.973.000,00 Rp 735.792.950,00
76.92%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa
Rp 95.340.000,00 Rp 169.000.000,00
56.41%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa
Rp 112.129.000,00 Rp 219.847.800,00
51%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp 45.000.000,00 Rp 90.000.000,00
50%